Satu hal yang sering dianalogikan bagi seorang pengusaha adalah ia sebagai problem solver atau pemecah masalah atau pembeli solusi. Karena justru dari kegiatan memberi solusi ini seorang pengusaha berhak menerima reward atau profitnya.
Ada orang yang tidak bisa menanam padi, tapi butuh makan, maka pengusaha memberinya solusi dengan menyediakan (mendatangkan dan menjual) beras. Sudah ada beras, tapi tidak sempat masak, maka pengusaha memberi solusi dengan menyediakan makanan cepat saji. Ada lagi orang yang ingin punya rumah, tapi tidak bisa membangunnya sendiri, maka si pengusaha membatu membuatkan rumah buat orang tadi dan menjualnya pada orang tersebut. Itu gambaran gampangnya.
Nah, lebih dalam lagi, dalam setiap aktifitas berusaha atau berbisnis, seorang pengusaha juga pasti akan menemukan masalah-masalah yang harus ia pecahkan. Entah masalah SDM, pemasaran, hubungan interpersonal, atau bahkan masalah dalam keluarga sendiri. Karena tanggung jawab atas ada-tidaknya solusi bagi setiap masalah dalam bisnis juga pasti kembali pada si pengusaha alias si business owner.
Makanya, salah satu nilai yang harus ditanamkan dalam diri seorang pengusaha adalah “semangat solusi” (mengambil istilah yang disampaikan Aa Gym). Semangat solusi ini tidak hanya dibutuhkan saat ada masalah, tapi sejak awal mula berniat membuka usaha dan selama dalam perjalanan mengembangkan dan memajukan bisnisnya, harus selalau ditekankan dan mengingatkan pada diri sendiri akan semangat solusi ini.
Bagi pengusaha pemula, ketika baru saja punya niat ingin punya usaha saja sudah banyak masalah. Mulai dari modal, suplier, barang / logistik, pemasaran, dll. Kalau memang sudah ada niatan, jangan sampai masalah tersebut tetap dianggap masalah, anda sendirilah yang bertanggungjawab untuk memecahkan masalahnya.
Seperti di blog saya ini, kalau ada kontes pertanyaan favorit, maka pemenangnya adalah pertanyaan tentang “saya ingin punya usaha, tapi tidak punya modal, bagaimana?” Itu memang masalah klasik Makanya bagi para calon pengusaha, itulah masalah pertama yang mesti diselesaikan. Kalau anda sudah bisa mengatasi masalah permodalan di awal dan tetap memegang prinsip semangat solusi, maka dalam perjalanan nanti apapun masalah yang datang akan dihadapi dengan tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar